Jumat, 10 Juli 2020

Sistem Pendidikan di Indonesia dalam menghadapi COVID-19

Dampak Covid-19 pada Proses Belajar di Sekolah

Proses pembelajaran di sekolah merupakan alat kebijakan publik terbaik sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan skill. Selain itu banyak siswa menganggap bahwa sekolah adalah kegiatan yang sangat menyenangkan, mereka bisa berinteraksi satu sama lain. Sekolah dapat meningkatkan keterampilan sosial dan kesadaran kelas sosial siswa. Sekolah secara keseluruhan adalah media interaksi antar siswa dan guru untuk meningkatkan kemampuan integensi, skill dan rasa kasih sayang diantara mereka. Tetapi sekarang kegiatan yang bernama sekolah berhenti dengan tiba-tiba karena gangguan Covid-19. Sejauh mana dampaknya bagi proses Belajar di sekolah? Khusus untuk Indonesia banyak bukti ketika sekolah sangat mempengaruhi produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.
Kesamaan situasi Indonesia dengan negara-negara lain di belahan dunia mesti segera diatasi dengan seksama. Dalam keadaan normal saja banyak ketimpangan yang terjadi antardaerah. Kementerian Pendidikan di bawah kepemimpinan Menteri Nadiem Makarim, mendengungkan semangat peningkatan produktivitas bagi siswa untuk mengangkat peluang kerja ketika menjadi lulusan sebuah sekolah. Namun dengan hadirnya wabah Covid-19 yang sangat mendadak, maka dunia pendidikan Indonesia perlu mengikuti alur yang sekiranya dapat menolong kondisi sekolah dalam keadaan darurat. Sekolah perlu memaksakan diri menggunakan media daring. Namun penggunaan teknologi bukan tidak ada masalah, banyak varians masalah yang menghambat terlaksananya efektivitas pembelajaran dengan metode daring diantaranya adalah:
1. Keterbatasan Penguasaan Teknologi Informasi oleh Guru dan Siswa Kondisi guru di Indonesia tidak seluruhnya paham penggunaan teknologi, ini bisa dilihat dari guru-guru yang lahir tahun sebelum 1980-an. Kendala teknologi informasi membatasi mereka dalam menggunakan media daring. Begitu juga dengan siswa yang kondisinya hampir sama dengan guru-guru yang dimaksud dengan pemahaman penggunaan teknologi.
2. Sarana dan Prasarana yang Kurang Memadai Perangkat pendukung teknologi jelas mahal. Banyak di daerah Indonesia yang guru pun masih dalam kondisi ekonominya yang menghawatirkan. Kesejahteraan guru maupun murid yang membatasi mereka dari serba terbatas dalam menikmati sarana dan prasarana teknologi informasi yang sangat diperlukan dengan musibah Covid-19 ini.

Melakukan Pembelajaran Online

E-learning (pembelajaran online) meliputi berbagai aplikasi dan proses seperti computer-based learning, webbased learning, virtual classroom, virtual Schoology, virtual Zoom, dan aplikasi lainnya. (Dakwah et al., n.d.) Kegiatan pembelajaran online ini dilakukan untuk mengganti kegiatan pembelajaran secara langsung. Pembelajaran online memiliki beberapa kelemahan yakni penggunaan jaringan internet membutuhkan infrastruktur yang memadai, membutuhkan banyak biaya, komunikasi memalui internet terdapat berbagai kendala/lamban (Haryono, 2003 dalam (Waryanto, 2006)). Meskipun terdapat kendala pembelajaran online dapat dikatakan efektif apabila mahasiswa dapat mencapai tujuan pembelajaran dan mahasiswa aktif dengan adanya interaksi antara dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran tersebut dan tidak berpusat kepada dosen saja. Salah satu ciri utama dari pembelajaran mahasiswa yang sangat menonjol adalah adanya kemampuan dan kemauan dalam proses belajar dengan mengarahkan sendiri proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan yang dia inginkan atau disebut juga sebagai self-directed learning atau kerap disingkat sebagai SDL (Merriam, 2011:30) dalam (Wicaksono, 2012). Proses pembelajaran dengan menggunakan SDL dianggap berhasil jika pebelajar telah mampu mengarahkan proses belajarnya tanpa adanya bantuan dari pembelajar (Gibbsons, 2002). E-learning (pembelajaran online) merupakan salah satu pembelajaran yang sudah banyak digunakan di perguruan tinggi saat ini semenjak diterbitkannya sebagaimana diatur dalam Pasal 31 Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu mengenai pembelajaran jarak jauh.
Sistem pembelajaran modern berbasis teknologi informasi memberikan kualitas luasnya jangkauan yang sangat cocok untuk masyarakat milineal yang dapat diakses di berbagai tempat dan waktu. Sistem ini dapat diakses oleh berbagai level masyarakat dari menengah samapai sedang. Revolusi industri 4.0 memudahkan orang untuk terhubung secara online, seperti media sosial dan dapat mengakses informasi dengan cepat. Salah satu langkah pemanfaatan teknologi jaringan dan teknologi informasi bagi pengembangan sistem pembelajaran di perguruan tinggi adalah sistem kuliah daring (dalam jaringan) antar perguruan tinggi.
Pembelajaran       jarak       jauh       adalah  pembelajaran   ketika   siswa   dan   pengajar   tidak  selalu   hadir   secara   fisik   secara   bersamaan   di sekolah. Pelaksanaan  dapat  sepenuhnya  jarak  jauh (hybrid)  atau  campuran  jarak jauh  dengan  kelas  (blended).  Salah  satu  upaya  pembelajaran  jarak jauh  paling  awal  muncul  dalam  iklan  berjudul  Caleb  Philipps,  Teacher  of  the  new  method  of  Short Hand yang diterbitkan melalui koran  Boston  Gazette pada  tahun  1728  sebagai  upaya  pengajar  mencari   siswa   yang   ingin   belajar   dengan   cara  tersebut.  Pembelajaran jarak  jauh  pertama  seperti  dialami  pada  saat  ini dilakukan  oleh  Isaac  Pitman  pada  tahun  1840-an, yang      mengajarkan      sistem      steno      dengan mengirimkan   beberapa   teks   yang   ditranskripsi menjadi   steno   pada   kartu   pos   dan   menerima transkripsi dari para siswa guna diberi umpan balik.  Unsur  umpan  balik adalah  inovasi  penting  dari  sistem Isaac  Pitman. Perkembangan      penggunaan      internet      telah menjadikan  pembelajaran  jarak  jauh  lebih  mudah dan  cepat,  bahkan  saat  ini  sekolah  dan  universitas virtual memberikan kurikulum daring penuh.
Kelebihan  pembelajaran  jarak  jauh  antara  lain: dapat  memperluas  akses  pendidikan  untuk masyarakat   umum   dan   bisnis   karena   struktur penjadwalan  yang  fleksibel  mengurangi  efek  dari banyak  kendala  waktu  dan  tempat,  penyerahan beberapa   kegiatan   di   luar   lokasi   mengurangi kendala  kapasitas  kelembagaan  yang  timbul  dari kebutuhan  bangunan  infrastruktur,  serta  terdapat potensi untuk meningkatkan akses ke lebih banyak pakar   dari   beragam   latar   belakang   geografis, sosial, budaya, ekonomi, dan pengalaman. Namun, pembelajaran jarak jauh juga memiliki kekurangan antara  lain:  hambatan  untuk  pembelajaran  efektif seperti gangguan rumah tangga dan teknologi yang tidak   dapat   diandalkan,  interaksi yang    tidak memadai    antara    siswa    dan    pengajar,    serta  kebutuhan untuk pengalaman yang lebih banyak.

Langkah Strategis dan Solusi bagi dunia Pendidikan.

Dalam penanganan dampak Covid-19 pada dunia pendidikan, seluruh steakholders harus bahu membahu berbuat. Kondisi ini tidak boleh terlepas pandang dari kebijakan pemerintah dan pelaksanaannya operasionalisasi di lapangan. Adapun halhal yang wajib dilakukan oleh semua steakholders pendidikan adalah:
1. Pemerintah Peran pemerintah sangat penting dan fundamental.
Alokasi anggaran yang sudah diputuskan oleh Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 2020 tentang refocussing kegiatan, relokasi anggaran, serta pengadaan barang dan jasa dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 harus segera dilaksanakan.

2. Orang Tua
Orang tua sebagai pendidik utama di rumah tangga harus menjalankan fungsinya. Meskipun demikian tetap saja bantuan guru di sekolah perlu hadir door to door disemua peserta didik. Ini harus membuka cakrawala dan tanggungjwab orang tua bahwa pendidikan anaknya harus dikembalikan pada effort orang tua dalam mendidikan mental, sikap dan pengetahuan anakanaknya.

3. Guru
 Langkah pembelajaran daring harus seefektif mungkin. Guru bukan membebani murid dalam tugas-tugas yang dihantarkan dalam belajar di rumah. Jika perlu guru hadir secara gagasan dalam door to door peserta didik. Guru bukan hanya memposisikan sebagai pentransfer ilmu, tetapi tetap saja mengutamakan ing ngarso sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.

4. Sekolah
Sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan harus bersiaga memfasilitasi perubahan apapun menyangkut pendidikan siswanya. Pendidikan tingkah laku harus menjadi pijakan kuat ditengah perkembangan teknologi dan arus percepatan informasi. Program-program pendidikan yang dilakukan sekolah harus benar-benar disampaikan kepada murid, terlebih dengan media daring tetap saja pihak sekolah harus benar-benar memperhatikan etika sebagai lembaga pendidikan. Penekanan belajar dirumah kepada murid harus benar-benar mendapat kawalan agar guru-guru yang mengajar melalui media garing tetap smooth dan cerdas dalam menyampaikan pelajaran-pelajaran yang wajib dipahami oleh murid.


REFERENSI

http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/salam/article/download/15314/pdf ( di akses pada tanggal 7-11-2020 pada pukul 08:19)

https://kabar-priangan.com/dampak-pandemi-covid-19-terhadap-dunia-pendidikan/ ( di akses pada tanggal 7-11-2020 pada pukul 08:42)

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/pip/article/download/14921/8585 ( di akses pada tanggal 7-11-2020 pada pukul 08:57)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar